Posts

Showing posts from March, 2017

Petani yang Lugu

Sebab mereka adalah petani, mana mungkin punya ide sebrilian menyemen kaki. Pasti ada orang lain di balik itu semua. Pasti ada ada aktor berkepentingan lain. Pasti mereka dimanfaatkan. Pasti begini. Dan pasti begitu. Lalu, bagaimana pula caramu memastikan semua kemungkinan-kemungkinan yang jelas-jelas adalah ‘mungkin’. Saya selalu tidak setuju ketika aksi rakyat selalu dipelintir. Terlepas memang dipolitisasi atau tidak, apa yang dilakukan oleh para petani Kendeng pastilah bukan sekadar ide-idean yang keluar dari mulut orang lain. Apalagi, dengan menyebut bahwa mereka adalah petani-petani yang lugu – yang cuman ngerti bagaimana mencangkul tanah, menggemburkan tanah, mengairi sawah, menyambung saluran irigasi, memanen padi, dan lain sebagainya. Ide nyemen kaki itu sangat mengawang dan jauh dari identitas mereka sebagai petani. Kalau mau menggunakan bahasa yang jahat sekalian, petani-petani itu terlalu polos untuk tahu bagaimana caranya menyuarakan aspirasi. Kalau mau lebih

Kehilangan dan Menghilang

Dulu, sewaktu sepupu jauh saya yang masih berusia delapan meninggal, teman-teman seusianya berdatangan untuk melayat. Mereka berdiri di luar rumah sembari menangis dan mengantarkan jenazah sepupu saya hingga ke liang lahat. Saya, yang waktu itu masih remaja, tidak mengerti mengapa mereka menangis. Apakah mereka telah memahami dengan benar apa arti kehilangan? Apakah mereka memahami bagaimana rasa sakit atas kehilangan itu bermula? Atau mereka memahami kehilangan itu sama seperti ketika mereka kehilangan pensil kesayangan mereka atau bola sepak mereka? Yang jelas, saya mulai memahaminya ketika salah satu dari menyeletuk sembari menangis keras ketika jenazah sepupu saya mulai ditimbun tanah. Ia bilang ia tak akan pernah bertemu dengan sepupu saya lagi. Ia bilang, dalam waktu setahun sampai menjadi bertahun-tahun, hingga selamanya, ia tak akan pernah lagi bertemu dengan sepupu saya. Selama-lamanya, ketika ia mengetuk pintu rumahnya, tidak aka nada lagi yang membukakan pintu dan mengaj