[Puisi Gurindam] Ratap silam





Menyeka pelupuk yang berlinang
Meratapi badan yang tersayang

Meretas kidung akibat silam
Sebab perilaku siang dan malam

Gradasi masa jadi saksi
Bagaimana badan ini berkaki

Raga gemar saling sengketa
Kelak jiwa berduka-cita

Bibir bergerak mencibir
amarah datang semilir

Kini ruh telah melayang
Sesal sejagad jadi menggenang

Raga terdampar dalam tanah
Jiwa tlah terluka bernanah

Akibat lalai patuh perintah
Hidup mati tak berwajah

***

Telah tercipta di awal 2013.

Gurindam adalah puisi Melayu lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan irama yang sama dan merupakan kesatuan yang utuh. Arti kata Gurindam sendiri berasal dari India, yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal atau perumpamaan. Saya mempelajari puisi jenis gurindam saat kelas tiga SMA dan mencoba membuat puisi tersebut sebagai tugas bahasa Indonesia. Puini saya buat di awal semester dua kelas tiga SMA. Saat itu, saya iseng membuka lembaran-lembaran catatan lama di masa putih abu-abu. Ada beberapa buku yang rupanya lembarannya masih banyak yang kosong. Sebab saya adalah tipe orang yang perhitungan -- buku tersebut saya pergunakan lagi di perkuliahan. Dan ketika membuka lembar demi lembar buku tersebut; saya menemukan sebuah puisi gurindam bikinan saya sendiri. Dan entah -- saya hanya ingin mengapresiasi tulisan yang saya buat dua tahun lalu. 


Ah, dua tahun lalu --- kemudian meratapi masa silam -- persis seperti judul puisi gurindam yang saya buat. Ratap silam.




Pic Source:
http://fc00.deviantart.net/fs71/i/2012/240/2/d/things_from_the_past_by_pamba-d5cq4dl.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Kode Etik Profesi dalam Bidang Komunikasi