Perayaan Toleransi

Beberapa waktu yang lalu, kembali santer terdengar perdebatan boleh-tidaknya sebuah ucapan dilontarkan -- diamanatkan untuk kaum yang merayakan. Ada yang melarang dengan tegas, ada pula yang melonggarkannya. Semua orang membawa-bawa hadist-hadist sahih, logika teologi Islam, dan lain hal sebagainya.

Aku, tidak ikut campur dalam perdebatan itu. Pun juga tidak ikut memberikan selama. Terkadang, aku tertawa ketika orang-orang menyebut-nyebut ucapan selamat dan keikutsertaan dalam perayaan adalah toleransi. Mungkin, kita harus belajar lagi mengenai toleransi.

Jika dan hanya jika toleransi hanya dimaknai sebatas itu -- bukanlah itu teramat dangkal. Seharusnya kita tahu, toleransi adalah rasa menghargai, rasa menghormati, kepedulian untuk tidak mengganggu keyakinan orang lain -- bukan mencampurkadukkan sesuatu yang jelas berbeda menjadi sama.


Bagiku, toleransi bukanlah seperti itu. Bagiku, toleransi adalah tetap berpijak pada prinsip awal dan tetap menghargai prinsip orang lain dengan tetap mempertahankan prinsip sendiri. Harus ada standing point di dalamnya.

Ah, tapi manusia-manusia itu bisa-bisanya menyerukan toleransi sebatas ucapan selamat. Padahal, di balik itu semua -- terkadang ada beberapa oknum yang saling memaki kaum lain. Menghina seseorang atas apa yang ia bawa, atas yang ia anut dan ia yakini.

Jadi, mungkin kita harus belajar lagi apa itu toleransi. Jelas di dalamnya memiliki esensi menghargai perbedaan. Dan perbedaan itu akan terlihat buram  -- bahkan tak terlihat ketika dicampuradukkan. Padahal, esensisnya adalah perbedaan itu sendiri! Lalu, akan di bawa kemana perbedaan itu jika dileburkan. Padahal perbedaan itulah yang mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menghormati.

Jadi, harus belajar toleransi lagi bukan. Memaknai toleransi tidak hanya sekedar ucapan selamat dan partisipasi dalam perayaan. Tapi sungguh-sungguh perayaan toleransi, yang tidak hanya sekesar di bibir saja. Namun, ketulusan hati dalam menghargai :)

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Kode Etik Profesi dalam Bidang Komunikasi