Meluruskan Niat

Ada banyak hal yang mengganjal dalam pikiranku selama ini; tentang semua hal yang aku kerjakan. Tentang hal-hal yang belum juga tuntas. Semua hal itu bertumpu menjadi satu dan membuatku kebingungan. Aku pun segera menyadari apa yang salah. Terkadang, aku tidak benar-benar melakukan suatu hal karena hati nurani, karena ketulusan, tentang keikhlasan.


Ternyata, ada hal-hal lain yang selama ini kupuja. Yang selama ini menjadi tujuan yang begitu  semu. Aku sadar bahwa niatku tidak begitu baik. Aku terjerat pada niat yang salah. Aku terjebak pada niat yang tidak benar. Aku tersesat. Benar-benar sesat. Ada satu hal yang bisa membuatku melakukan berbagai hal dengan lebih enteng. Dengan lebih ringan. Dan seberat apapun aku akan tetap tersenyum. Dan segagal apapun aku akan tetap bangkit. Dan sebanyak apapun yang harus kukerjakan, semua itu akan selesai. Aku tahu aku harus segera melakukannya. Aku harus kembali meluruskan niat. Niat yang baik. Niat yang utuh. Sebaik-baik niat. Sebentar-benarnya niat - -  yang datang melalui hati - -  yang akan terus menemani dan membiarkan alam menuntun semuanya. Membuat Tuhan dengan sesegera mungkin merestui setiap langkah dan mengaminkan doa yang menjadi jejak di tiap pijak.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan

Kode Etik Profesi dalam Bidang Komunikasi

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika