Perompak Gunung
Gadis biasa-biasa saja yang bajunya itu-itu saja. Mahasiswi biasa-biasa saja yang bergelimpangan tugas. Lahir di Magelang dengan selamat dan mampu bernapas dengan lancar hingga kini. Selama delapan belas tahun lebih sedikit, penulis menorehkan jejak-jejaknya di kota Magelang. Sesekali menginjaki alun-alun kota dan mampir di Masjid Agung. Beberapa tahun awal hidupnya diisi dengan gelongsoran di kasur, nangis, dan minum asi. Pada usia lima sampai enam tahun, beranjak keluar dan mulai belajar menyeberang jalan menuju taman kanak-kanak samping rumah. Pada usia itu pula, sedang asik-asiknya main ayunan dan pelosodan. Selama enam tahun nangkring di jalan mayjend sambil jajan ojek ataupun gula-gula yang manisnya selalu bersekat dan nyangkut di langit-langit mulut. Tiga tahun berikutnya, selama enam jam, duduk santai di jalan pahlawan sambil menanti Ibuk mengantarkan makan siang dan duit jajan tambahan. Tiga tahun selanjutnya, penulis sering nongkrong asyik di daerah cepaka ...