Perompak Gunung


Gadis biasa-biasa saja yang bajunya itu-itu saja. Mahasiswi biasa-biasa saja yang bergelimpangan tugas. Lahir di Magelang dengan selamat dan mampu bernapas dengan lancar hingga kini. Selama delapan belas tahun lebih sedikit, penulis menorehkan jejak-jejaknya di kota Magelang. Sesekali menginjaki alun-alun kota dan mampir di Masjid Agung. Beberapa tahun awal hidupnya diisi dengan gelongsoran di kasur, nangis, dan minum asi.  Pada usia lima sampai enam tahun, beranjak keluar dan mulai belajar menyeberang jalan menuju taman kanak-kanak samping rumah. Pada usia itu pula, sedang asik-asiknya main ayunan dan pelosodan.

Selama enam tahun nangkring di jalan mayjend sambil jajan ojek  ataupun gula-gula yang manisnya selalu bersekat dan nyangkut di langit-langit mulut. Tiga tahun berikutnya, selama enam jam, duduk santai di jalan pahlawan sambil menanti Ibuk mengantarkan makan siang dan duit jajan tambahan. Tiga tahun selanjutnya, penulis sering nongkrong asyik di daerah cepaka sembari menikmati bangunan tua dan lantai kayu yang selalu licin. Penulis juga suka meninggalkan jejak dan bikin prasasti di gang jeksaan, jalan sekitar Mboton (bukan bikini mboton), dan daerah Jambon. Penulis juga sering leha-leha dan numpang internetan di daerah Ganten. Tapi penulis paling sering menghabiskan waktu di Jalan Diponegoro sambil sesekali nyeruput nutrisari jeruk sembari memandangi kusen jendela yang mulai menua. Kini penulis menjelma jadi pejuang 46 kilometer Jogja-Magelang. Dulu adalah pejuang penumpang estafet bus antarkota dan gemar mendengarkan lagu-lagu dari musisi jalanan. Saat ini menghabiskan waktu di Bulaksumur sebagai mahasiswi teladan (baca: telat-an), mbolang di perumahan dosen, dan numpang tidur di dekat Karangbendo.

Penulis mengaku menyenangi menulis karena menulis adalah salah satu hal yang bisa dilakukannya -- selain bernapas tentunya. Di blog ini, kalian dapat menjumpai berbagai tulisan, ada yang iseng, jahil, dan sesekali serius. Hal-hal yang serius biasanya berupa makalah-makalah yang dikumpulkan untuk ujian kuliah. Lainnya adalah keisengan. Selamat menikmati laut dan gunung yang berpadu menjadi satu. Walaupun gadis ini biasa-biasa saja, dia memiliki keinginan yang tidak biasa. Ia ingin merengkuh gunung-gunung yang tinggi tetapi juga mengarungi samudra yang luas. 

Untuk korespondesi via surel bisa melalui lamiaputri06d@gmail.com, untuk mengikuti tulisan-tulisannya di blog, bisa juga follow twitternya di @LamiaPutriD


Berikut ini adalah sedikit kontribus dari penulis:

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Berkunjung ke Rumah Teman

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan