Posts

Showing posts from 2020

Delapan, Pandemi, Opini

Sudah bulan Desember. Sudah lebih dari delapan bulan merasakan pandemi. Selama itu pula, aku sedang bertanya-tanya; apa yang akan Bapak-Ibu katakan soal pandemi? Apa yang mereka lakukan? Antisipasi seperti apa yang mereka bangun? Apakah Bapak akan berkomentar seperti biasanya. Apakah Ibu akan merasa cemas seperti biasanya. Selama delapan bulan ini aku terus bertanya-tanya. Tetapi, tentu saja tidak ada jawabannya. Tidak apa-apa. Hidup penuh misteri dan selamanya akan penuh tanda tanya.

26 dan Dua Tahun dalam Kekosongan

Aku memutuskan membuka blog ini lagi dan menyadari bahwa aku sudah tidak menulis apapun sejak 2017. Dalam kurun waktu itu hingga sekarang terjebak dalam situasi pandemi, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sudah lulus sebagai sarjana komunikasi. Aku menjadi lulusan terbaik. Indeks Prestasiku 3.8. Aku bahkan pidato di depan puluhan wisudawan lain dan mengatakan banyak omong kosong. Semuanya terjadi pada November 2017. Mungkin mereka semua sudah lupa dan hanya aku satu-satunya yang ingat kalau aku pernah menjadi mahasiswa terbaik sefakultas dan perlahan dilupakan karena saat ini hidupku berakhir sebagai seonggok sampah berserakan setelah hujan di pinggir-pinggr jalan. Setelah lulus, apa yang terjadi? Rentetan kisah buruk. Ibuku meninggal Agustus 2018, dan ayahku menyusul tepat setahun setelahnya, September 2019. Aku masih mencoba berpikir positif soal tahun-tahun terberat dalam hidupku tetapi Tuhan justru memberiku kesempatan untuk merasakan kesedihan kolektif karena pandemi. Melihat be...