Kecendurungan Beraspirasi Tanpa Aksi
Beberapa bulan yang lalu, media sosial seperti twitter, facebook, dan lain-lain membicarakan masalah uang kuliah tunggal (UKT) yang dirasa terlalu mahal dan tidak seimbang dengan penghasilan orang tua mahasiswa yang bersangkutan. Berbagai macam aspirasi yang dibagikan mahasiswa baru lewat jejaring sosial mendapatkan tanggapan yang beragam. Ada yang pro dan ada pula yang kontra. Bukan permasalahan, mana pihak yang pro dan mana pihak yang kontra. Namun, siapa yang bergerak dengan tindakan maupun pihak yang hanya bergerak dengan ucapan. S eperti yang saya jumpai di beberapa jurusan dari berbagai universitas (khusunya jurusan saya), banyak sekali mahasiswa baru yang protes mengenai biaya UKT yang terlalu tinggi. Tetapi, dari para mahasiswa tersebut tidak ada yang membela pihak yang yang dirugikan atas pengenaan biaya UKT atau setidaknya membela diri sendiri jika memang ia merasa dirugikan dalam pengenaan biaya UKT. Pada kenyataannya, aspirasi, keluhan, dan pr...