Fragmen

#1

"Ya, aku bukannya nggak suka. Suka banget malah. Tapi aku tahu diri, kok,"
"Kok gitu?"
"Nggak mau terjebak untuk kedua kalinya,"
"Apa hubungannya?"
"Hmm... nggak tahu..."
"Jadi?"
"Kok, jadi?"
"Suka atau enggak?"
"Ya... suka... kan aku udah bilang,"
"Terus?"
"Ya udah,"
"..."
"Aku sadar diri. Dia emang orang yang mudah dicintai dan mencintai. Sesederhana itu. Makanya aku jadi tahu diri,"
"Aku bingung kamu ngomong apa,"
"Sama, sebenernya aku juga bingung daritadi aku ngomong apa. Kita ngomongin apa,"


#2
"Aku cari uang yang banyak biar bias makan yang enak-enak terus! Tipikal banget ya, cuman ngurusin perut sendiri!"
"Kalau makanan enak berarti kamu mikirin lidahmu dong,"
"Hehehe... jadi bukan perut ya?"
"Bukan, kamu cuman nggak mau merasakan sesuatu yang buruk. Setelah semuanya buruk, lidahmu jangan,"
"Sah-sah aja berarti kalau aku cari uang banyak biar bias makan enak?"
"Kenapa enggak?"


#3
"Aku kangen sama dia,"
"Yaudah ketemu sana,"
"Hmmm... nggak mau, emang aku siapanya dia? Dia siapanya aku?"
"Ah, ribet!"


#4
"Kemarin ada orang nawarin aku brosur perumahan,"
"Lalu?"
"Aku mau tinggal di hutan!"
"Ya perumahan yang ditawarin ke kamu itu dulu bekas hutan,"


#5
"Dari kemarin lihat berita soal penggusuran teruuuusss.... Aku mau tinggal di laut aja!"
"Jangan di laut, di sana banyak plastik!"


#6
"Kamu tahu soal anjing yang mati di luar angkasa?"
"Enggak, emang ada?"
"Ada,"
"Eh, jangan mengada-ada,"
"Sungguhan, ada. Aku nggak bohong! Suer! Namanya Laika,"
"Terus?"
"Aku nggak bisa bayangin rasanya mati sendirian dan jauh dari keramaian. Di tempat yang kamu nggak tahu ujungnya pula, di luar angkasa,"
"Hmm... terus?"
"Namanya mirip aku, ya. Anjingnya juga seorang perempuan,"
"Kamu mau mati di luar angkasa?"
"Kalau bisa,"
"Katanya nggak mau bayangin,"
"Biar bisa bayangin,"


#7
"Aku habis baca buku. Dua kalimat terakhir, ngeri!!!"
"Emang gimana?"
"Ia tak tahan kesepian. Ia memilihi kematian,"
"Bukannya mati memang suatu kesepian yang abadi?"


#8
"Tiba-tiba aku pengin jadi gurita,"


#9
"Kemarin aku pantai. Dan menemukan seekor paus terdampar. Kamu tahu maksudnya?"
"Nggak. Emang kenapa kalau ada paus terdampar? Kebawa arus paling."
"Ada sebagian ikan yang hidupnya melawan arus tahu. Meski badai sekalipun."
"Lalu?"
"Paus itu mau bunuh diri,"
"Yang benar?"
"Iya, paus itu seolah-olah terdampar di daratan, tapi sebenarnya pengin bunuh diri. Dia pengin mati,"


Comments

Popular posts from this blog

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Berkunjung ke Rumah Teman

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan