REFLEKSI: CERMIN-CERMIN YANG PECAH
Aku
sedang berpikir kalau aku terlalu menyedihkan. Aku sedang berkaca pada
cemin-cermin yang pecah. Mencoba membentuk refleksi diri dari kepingan cermin
yang terpecah belah. Namun tak kutemukan bayang diriku yang sejati. Hanya acak
seperti puzzle yang jatuh dan berserakan.
Aku
mengakui kalau aku sangat menyebalkan – kemarin, sekarang, atau di kemudian
hari. Tapi tak tahukah yang kulakukan adalah agar tugas kolektif itu selesai.
Bayangkan, aku tidak tidur, aku tidak belajar untuk ujian di pagi harinya, dan
terlambat masuk ujian. Salah satu temanku malah tak bisa ikut ujian karena
benar-benar fatal terlambat karena mengerjakan tugas kolektif itu juga. Dan aku
tidak membayangkan kalau itu juga terjadi padaku.
Aku
tengah bercermin; mencari kesalahanku yang begitu banyak.
Namun
di satu sisi,
Setidaknya
aku ingin dihargai. Aku ikhlas melakukannya, demi valuta teman-teman di dalam
tugas kolektif itu. Setidaknya ucapan terimakasih barang sekali saja walaupun
aku orang yang menjijikkan. Namun yang kudapat adalah celotehan buruk tentangku
di suatu laman.
Aku
hanya mencoba berkorban. Tak tahukah aku tengah lelah dan terbebani banyak hal.
Aku ingin menggarisbawahi pula; bahwa seseorang berkata buruk, kasar, dan
menyakitkan bukan karena ia bermaksud demikian. Tapi ia sedang lelah, terbebani
banyak hal, dan tidak ada yang menolongnya dari kesulitan-kesulitan. Mencoba
menerawang suatu kebenaran dari ide yang masih angan-angan. Karena efek
kesalahan yang akan ditimbulkan jika ide itu salah adalah fatal.
Oke.
Aku sedang bercermin; akulah yang salah. Semua salahku. Aku adalah orang
menyebalkan yang selalu membentuk satu per satu kesalahan.
Jika
begitu,
Lebih
baik aku diam
Aku
putuskan untuk diam
Toh,
dipikir-pikir, jika tidak ada gerakan dalam suatu kolektif, tak akan ada yang
bergerak.
Tapi,
kalau pergerakannya ternyata menimbulkan sensitivitas. Aku jadi merasa
bersalah. Celotehanku menyakiti banyak orang.
Kemudian,
Lebih
baik kuputuskan untuk diam. Daripada menyakiti lebih banyak manusia.
Let see, when I make silent, what
will they do, then? I don’t want to do anything again. That was just make
problems and hurt people. So, let me keep silent, and see what they will do.
CERMIN-CERMINNYA PECAH!
BURUK MUKA CERMIN DIBELAH!
AKULAH YANG SALAH!
dan setidaknya aku mengakui dan tidak mengelaknya...
Comments
Post a Comment