[Resensi] Lika-Liku Kehidupan yang Hikmahnya Bagai Permata
Judul Asli : Jewels
Judul : Permata
Penulis : Danielle Steel
Penerjemah : Irina M. Susetyo
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 1995
Cetakan : I
Jml Hal. : 768 hlm., 19cm
ISBN : 979-605-199-0
Sarah Thompson, seorang gadis bangsawan harus
menerima kenyataan pahit bahwa suaminya, Freddie Van Deering tidak
mencintainya. Ia menikah di usia yang muda bersama Freddie. Saat itu, jarak
usia mereka hanya terpaut dua tahun, Sarah berusia 21 tahun, sedangkan Freddie
23 tahun. Awalnya pernikahan mereka tampak baik-baik saja dan Sarah merasa
bahagia. Dalam penglihatannya, Freddie adalah sosok yang mengagumkan dan
berwibawa. Namun, semua hal itu tak berlangsung lama. Freddie rupanya bukan
laki-laki yang baik. Ia sering membawa kekasih gelapnya ke rumah dan yang
paling mengerikan mengacaukan pesta ulang tahun pernikahan mereka sendiri.
Tidak hanya itu, dia bahkan tidak peduli ketika mengetahui bahwa Sarah hamil
dan akhirnya keguguran.
Sarah dan Freddie akhirnya bercerai setelah membina
hubungan rumah tangga yang hampa. Selama proses perceraian, Sarah menjadi
pribadi yang tertutup dan membatasi hubungan dengan setiap laki-laki yang
mendekatinya. Melihat kondisi Sarah yang mengkhawatirkan tersebut, kedua
orangtuanya pun memutuskan mengajak Sarah berlibur ke Inggris. Di sana dia
bertemu dengan seorang pria bernama William, Duke of Whitfield yang mengubah
cara pandangnya terhadap seorang laki-laki.
Setelah proses pengenalan yang cukup singkat, William
dan Sarah akhirnya menikah. Mereka memutuskan tinggal di sebuah Puri di Prancis
yang mereka temui ketika bulan madu. Selama beberapa tahun hidup mereka tampak
bahagia. William adalah seorang pria yang baik, berwibawa, humoris, dan
bertanggungjawab. Kehidupan mereka semakin bahagia ketika seorang anak hadir di
antara mereka. Sarah yang sebelumnya pernah keguguran akhirnya dapat memiliki
seorang putra yang tampan.
Namun lagi-lagi, Sarah harus menghadapi kenyataan
pahit ketika Inggris dan Jerman akhinya menyatakan perang. William sebagai Duke
of Whitfiled akhirnya pergi meninggalkan Sarah untuk bergabung bersama angkatan
perang. Beberapa tahun setelah kepergiannya, William pun tidak memberikan kabar
dan membuat Sarah khawatir.
Selama empat tahun William pergi, tentara Jerman
mulai menduduki Prancis dan menjadikan puri Sarah sebagai kamp prajurit. Saat
itu, Sarah bertemu dengan seorang komandan Jerman yang baik hati, Joachim.
Ketika Sarah sudah memulai hubungan yang cukup dekat dengan Joachim, Jerman
akhirnya kalah dalam perang. Para prajurit Jerman harus kembali ke Inggris. Dan
tak berapa lama, terdengar kabar bahwa pihak intelijen telah menemukan William
dalam keadaan sekarat.
Kisah mengenai Sarah begitu panjang dan
berliku-liku. Ia selalu mendapatkan berbagai cobaan sebelum dan sesudah bersama
dengan William. Berbagai masalah pun kembali dihadapi Sarah ketika William
meninggal dan ia harus menghadapi keempat anak-anaknya dan segala kerumitannya
sendirian. Ia harus selalu menarik napas untuk menghadapi anak sulungnya,
Phillip yang angkuh, Julian yang baik hati namun liar, Isabelle yang
pemberontak, dan Xavier si bungsu yang suka berpetualang.
Novel yang ditulis oleh Danielle ini begitu
terperinci. Ia menceritakan setiap kisah dari Sarah sedari usianya 21 tahun hingga
75 tahun. Kisah ini dimulai ketika Sarah menikah di usia muda dan akhirnya
bercerai dengan Freddie dan terus dikembangkan sampai ia menjadi seorang nenek.
Cerita ini begitu panjang dan sedikit melelahkan karena pada awalnya, Danielle
menyodorkan cerita klise yang sering ditayangkan di drama opera sabun. Namun,
cerita ini begitu kuat dan menarik lantaran mengambil setting peperangan perang
dunia kedua.
Latar tempat dan waktu yang ditawarkan oleh Danielle
membawa kita ke masa lalu dan membuat kita menyaksikan betapa mengerikannya
perang. Danielle juga menceritakan betapa perang mengakibatkan inflasi dan
kemiskinan. Akibat inflasi ini, banyak orang yang datang pada Sarah untuk
menjual perhiasannya. Banyaknya perhiasan yang dimiliki Sarah dan William membuat
mereka memutuskan untuk membangun sebuth
toko perhiasan. Penulis pun begitu lihat dan detail ketika memaparkan mengenai
batu-batu perhiasan yang indah. Danielle memang tidak begitu fokus pada bab
mengenai perang. Penulis menekankan pada usaha bisnis peramta yang dijalankan
Sarah dan William yang akhirnya diwariskan kepada anak-anaknya. Namun walau tak
begitu fokus tentang peran, sepertinya Danielle membaca banyak literature
mengenai politik dan sosial sebagai bahan novelnya.
Akan tetapi, yang paling ditonjolkan dalam novel ini
adalah suatu kehidupan manusia yang panjang dan berliku-liku. Setiap kehidupan
selalu dilalui dengan banyaknya orang-orang yang datan dan pergi serta masalah
yang silih berganti. Setiap masalah dalam novel ini dibiarkan mengambang.
Namun, setiap masalah di dalamnya selalu memberikan pesan dan hikmah bagi
pembacanya.
Danielle merupakan salah satu penulis best seller di
eranya. Ia merupakan novelis yang mengukir prestasi dalam The Guinnes Book of Records. Tidak heran, novelnya, Permata, laku
terjual di pasaran sebanyak 300 juta eksemplar.
Novel ini pun sukses menggambarkan betapa kehidupan
begitu rumit dan penuh dengan keruwetan. Walaupun novel ini begitu lama dan
harus dibaca dengan urut, cerita di dalamnya mampu memberikan kisah yang biasa
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Novel ini memiliki deskripsi yang
sederhana tetapi mampu menjabarkan secara keseluruhan mengenai kehidupan dan
latar di dalamnya. [*]
P.S. = Saya meminjam buku ini dari sahabat dekat saya, Lia. Terimakasih untuk pinjaman bukunya.
P.S.S = maaf sudah menyandera bukumu selama lebih dari dua bulan. Tenang saja, Senin besok. Novel kesayanganmu akan kembali ke tanganmu :)
Comments
Post a Comment