Mimpi dan Masa Kecil

Dokumentasi Pribadi


Dalam acara Kelas Inspirasi Magelang beberapa waktu lalu, saya menyempatkan diri berkenalan dengan tiga orang siswa. Dua gadis kecil yang saya foto itu bernama Reni dan Afifah (kalau saya tidak salah ingat) Sementara bocah laki-laki yang tidak mau ikut serta dalam foto tersebut bernama Yuda.

Ketika saya bertanya apa cita-cita kedua gadis cilik yang bersedia saya foto itu, mereka menjawabnya dengan mantap. Reni ingin menjadi guru dan Afifah ingin menjadi Polwan. Karena penasaran saya pun bertanya mengapa keduanya bercita-cita memiliki profesi tersebut. Tetapi mereka hanya tersenyum - mesam-mesem khas anak kecil yang tidak mengerti ihwal kausal. Mereka belum mengerti tentang menjalani sebuah profesi. Tetapi mereka memiliki sebuah tekad yang kuat. Dari dulu saya percaya bahwa masa depan seseorang kembali pada mimpi masa kecil mereka. Saya sih cuman bisa berharap juga berdoa, kedua gadis cilik ini mampu meraih cita-citanya. Untuk Reni, jadilah sebaik-baiknya guru. Dan untuk Afifah, jadilah sebaik-baiknya polisi. Semoga kalian menjadi sebaik-baiknya manusia yang berhasil meraih cita-cita. 


Jangan seperti saya yang sedari kecil (hingga sebesar ini) tidak pernah tahu ingin jadi apa. Kalau ditanya dengan pertanyaan serupa cuman bisa mesam-mesem khas orang yang tidak tahu arah dan jalan pulang. Sembari berharap bahwa saya pernah menggantungkan (sebuah) mimpi di masa kecil. Sehingga saya mampu kembali (pulang) pada mimpi itu ketika saya beranjak dewasa (suatu saat nanti).

Comments

Popular posts from this blog

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Berkunjung ke Rumah Teman

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan