Perempuan (Tidak) Bersalah

Hari ini Hari Perempuan Internasional (Women’s International Day), tapi saya mendapatkan sebentuk ‘pelecehan’ dari segerombolan pria siang tadi di kedai jus.




Saya masih enggak mengerti sama jalan pikiran laki-laki yang suka sekali menggoda perempuan yang tengah duduk, berjalan, atau melakukan apapun. Sebenarnya, mengapa sih mereka melakukan hal-hal seperti itu. Apa mereka tidak tahu kalau perempuan (seperti saya) itu risih diperlakukan seperti itu? Ada yang bilang kalau godaan-godaan, siulan-siulan, serta kalimat-kalimat tak senonoh keluar dari mulut pria disebabkan oleh perempuan itu sendiri. Mungkin, perempuan itu memakai pakaian yang super mini sehingga sebagian permukaan kulitnya terlihat jelas. Mungkin, perempuan itu bermain mata dengan ‘nakal’ atau memang perempuan itu yang ‘mengundan’ para pria itu untuk menggoda.

Saya kepengin bilang kalau semua ‘kemungkinan-kemungkinan’ itu semu, mitos semata – mereka semua salah. SALAH BESAR. Mitos yang diciptakan untuk melestarikan budaya patriarkat – budaya dominasi pria yang mengukuhkan bahwa perempuan itu dosa[1] – mereka lah pihak yang bersalah. Seperti yang terjadi kepasa saya siang tadi, segerombolan pria tidak tahu diri menggoda saya di sebuah kedai jus tak jauh dari rumah saya. Kalian mau tahu bagaimana penampilan saya? Saya seorang muslim – sudah seharusnya berkerudung. Kerudung saya cukup lebar dan saya selalu menutup aurat saya rapat-rapat. Namun, kenyataannya – sekalipun saya telah berpakaian cukup baik sesuai dengan norma agama, moral, dan sosial, -- saya tidak luput dari perlakukan tidak menyenangkan dari gerombolan pria siang tadi. Toh lelak-lelaki itu tetap menggoda saya dengan siulan-siulan dan perkataan-perkataan  (yang menurut saya tak menyenangkan).

Jika, sudah begini, apakah kalian semua masih mau menyalahkan perempuan? Dan lagi, saya pun terheran-heran dengan pria-pria yang merasa bahwa perempuan senang digoda. Atau terkadang, yang lebih parah lagi, mereka merasa bangga menggoda perempuan di tempat umum. Ingin tahu yang lebih parah? Terkadang -- atas ego yang begitu besar mereka mengira bahwa apa (godaan) yang mereka lakukan adalah sebuah keberuntungan bagi si perempuan. “Perempuan itu beruntung masih ada yang menggodanya. Artinya mereka menarik,”. Celakanya, akibat budaya patriarki yang telah berakar kuat, banyak perempuan yang mengamini jalan pikiran pria ini.

Saya enggak mengerti dengan jalan pikiran pria-pria tidak berotak seperti yang saya temui siang tadi. Jika saya bisa bela diri – mungkin wajah mereka sudah saya tonjok satu per satu.Yang jelas, saya kepengin banget bilang kepada dunia bahwa segala bentuk pelecehan itu terjadi karena ada pelaku. Segala bentuk tidak menyenangkan berasal dari manusia-manusia yang otaknya tidak diasah. Segala bentuk perlakuan tidak menyenangkan bersumber dari manusia-manusia yang tidak bermartabat.

Saya begitu sedih. Hari ini Hari Perempuan Internasional. Seharusnya, saya tidak perlu lagi khawatir dengan ‘male gaze’; ‘male spoke’; ‘male thought’; ‘male mind’ dan male-male lainnya yang bertebaran di muka bumi. Tapi, toh, sesiang tadi saya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. Sekali lagi, jangan mengira bahwa siang tadi saya pakai tank top dan hot pants. Saya pakai baju yang rapat dan tertutup. Sangat rapat dan tertutup. Tapi toh, perlakuan seperti tak jua luput dari saya. Artinya, bukankah kesalahan utama terletak pada otak pria tadi?


Di Hari Perempuan Internasional ini – sekalipun saya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, saya ingin menegaskan suatu hal; bahwa perempuan tidak pernah bersalah atas pelecehan yang mereka terima. Jangan salahkan perempuan atas pelecehan yang mereka terima.
Masalah dengan pernyataan ini? Berarti kalian bermasalah.




[1] Mengutip pernyataan Nawal El Saadawi dalam bukunya Perempuan dalam Budaya Patriarki, “Laki-laki adalah Tuhan, Perempuan adalah Dosa,”


source of pictures:
http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2012/05/25/article-2149825-134A5054000005DC-844_634x540.jpg
http://internationalwomensdayquotes.com/wp-content/uploads/2015/02/international-womens-day-2.jpg

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan

Kode Etik Profesi dalam Bidang Komunikasi