Makan Siang
Di ruang ini, semua orang
terlihat bahagia; mereka makan dengan lahap makan siang mereka. Seolah-olah
tidak melihat, di ruang lain ada yang kelaparan. Menggelepar dalam bait jelang
kematian. Mereka berharap sesuap nasi atau secuil roti dengan segelas air
bersih yang mampu melepas dahaga. Tetapi, di ruang itu, tak mereka dapatkan
harapan mereka yang hanya sejengkal. Sedangkan di ruang lainnya, tempat di mana
orang-orang menyantap makan siang mereka – sembari memotretnya dan
mengunggahnya ke dunia maya; tertawa-tawa kegirangan. Tidak ada yang berdua di
sana. Tidak ada yang berduka di sini. Makan siang pun tetap terasa nikmat.
Sayup-sayup terdengar, ada perempuan memekik dengan histeris; bayinya mati hari
ini. Bayinya yang ketiga setelah bayi-bayi sebelumnya yang mati karena tidak
mendapatkan air susunya. Di ruang yang lain, seorang pria menangis tersedu-sedu
– sebab, ia terlambat membawakan sekerat nasi untuk anak laki-laki
satu-satunya. Lengkingan lain masih terdengar. Kematian akibat kelaparan terus
beriak. Tetapi, makan siang hari ini, masih tetap terasa nikmat. Sangat nikmat. Menu apalagi untuk makan siang esok hari?
Comments
Post a Comment