Di Halte Bus
Mungkin kita berdua adalah orang yang tidak sengaja bertemu di Halte Bus. Selepas bus jurusan masing-masing datang, kita berpisah. * Terkadang, di tengah ingar-bingar jalanan, aku selalu menyelipkan diriku pada kegaduhan lain. Mungkin dengan menyetel musik keras melalui kabel headset. Atau membuat suara-suara sendiri – tanpa ada yang tahu aku berbicara dengan siapa. Yang jelas, aku seringkali terjebak pada nuansa yang penuh dan gaduh. Namun, aku menikmatinya dengan menyimak kebisingan-kebisingan di halte bus. Suara klakson yang melengking, suara deru motor dan mobil yang knalpotnya bocor, ataupun suara kenek angkutan umum yang serak. Semua berbaur menjadi satu. Di sebuah halte bus, terkadang aku menunggu sendirian. Terkadang pula beberapa orang ikut duduk di sebelahku. Sebagian berdiri sembari mengotak-atik gawainya. Sesekali melihat jam tangan yang melingkat di pergelangan mereka – sembari mendesah berat, kemudian menatap jalan dengan harapan sekaligus kekhawati...