Apatis

Aku tidak tahu bagaimana menyampaikan suatu rasa yang tak lagi bisa dikecap, kelu dilidah, tak bertulang, hingga semua papila tercerabut.

Aku tidak tahu bagaimana harus menyatakan kasih kepada orang lain melalui intuisi verbal – menuliskannya mungkin – atau bahkan mengucapkannya langsung. Aku tidak tahu.


Aku tidak tahu, aku tidak mengerti, bagaimana menuturkan rasa dan berucap kasih kepada  keluarga, sesama teman, atau bahkan orang lain. Aku hanya terdiam dalam sudut tergelap sambil mendoakan yang terbaik untuk mereka semua. Tapi toh, kebanyakan orang selalu melihat segala sesuatunya dari yang nampak. Sebab hati tidak terlihat, tersembunyi di bagian organ-organ tubuh paling terdalam.

Yah, sayang, mereka semua pasti luput jika sebetulnya aku sangat menyayangi mereka semua. Tapi, mungkin – yang ada di pikiran mereka hanyalah sebatas ketidakpedulian tentang segala sesuatu hal yang berada disekitarku. Apatis – mereka bilang. Katanya, aku cuek.

***

Ayahku bilang, aku pribadi yang keras dan cuek. Aku tidak memiliki rasa peduli kepada orang lain. Mungkin sebagian lagi benar – sebagiannya lagi tidak. Tapi perlu ayahku (dan mungkin juga semua orang) ketahui – segala sesuatu hal buruk tentang diriku adalah yang nampak bukan yang tersembunyi. Aku memang tidak pernah bisa mengatakan sayang kepada orang lain. Aku tidak pernah bisa berucap kasih dan mengatakan bahwa aku peduli. Aku bukan tipe seperti itu.

Mungkin aku tipe pecinta dalam diam. Aku mencintai tanpa berkata-kata. Mungkin bahkan – caraku bertutur terlalu pedas dan menyakitkan.

Tapi toh aku manusia biasa.

Aku tahu bagaimana mencintai (dengan caraku sendiri) dan bagaimana dicintai. Terlepas dari kesan ketidakpedulian ini – aku menyayangi kalian semua yang pernah hadir dalam hidupku. Tentang ayahku, ibuku, saudari-saudariku, teman-temanku, dan semua orang yang bahkan hanya berpapasan di jalan tanpa saling menatap. Aku menyayangi kalian semua sebagai manusia. Aku mencintai kalian semua karena aku dan kalian adalah manusia.



Comments

  1. Aku membaca beberapa tulisanmu. Sangat menarik dan menyentuh :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Berkunjung ke Rumah Teman

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan