Peperangan
Dulu, dalam masa peperangan, akan ada banyak orang-orang yang terpisah. Pemuda-pemuda akan diciduk untuk ikut melawan "musuh" demi memperjuangkan tanah air mereka. Ibu-ibu mereka akan harap-harap cemas dengan kepulangan mereka. Adik-adik mereka akan sangat merindukan gendongan kakaknya. Sementara pemuda-pemuda itu -- di medan perang, bergulat bersama peluru-peluru dan ranjau-ranjau yang bahkan mereka seringkali lupa menanamnya di mana.
Dulu, dalam masa peperangan, akan ada banyak ibu yang patah hati ketika mendengarnya anaknya tidak akan kembali lagi. Bahkan tanpa nisan. Hingga tiada kunjungan yang dapat dilakukan sang ibu. Adik-adik mereka akan menangis dan memandang iri teman-teman mereka yang kakak-kakaknya pulang dengan selamat. Sementara, tubuh-tubuh para pemuda itu -- di medan perang telah terburai oleh peluru-peluru yang menukik tajam dan ranjau yang tak sengaja meledak.
Sementara itu, nun jauh setelah peperangan berlangsung, orang-orang yang hanya mengandalkan para pemuda tak berdosa itu hidup bersenang-senang sampai detik ini. Dan tentunya, sebetulnya, tidak ada alasan yang jelas mengapa orang-orang itu berperang. Tidak ada alasan jelas mengapa pemuda-pemuda itu dikirim sebagai "pasukan utama" di sebuah desa untuk melakukan teror pembunuhan. Hanya bekal doktrinasi bahwa dirinya adalah pahlawan bangsa -- semua peperangan itu berlangsung tanpa melibatkan darah "pelaku utama" yang tujuannya sebetulnya tidak murni untuk bangsa. Kini, mereka tengah meminum teh di serambi depan rumah sambil bercerita kepada anak cucu mereka. Bahka ia adalah Jenderal Perang ketika perang membela negara. Sementara di tempat yang lebih jauh lagi, ibu para pemuda itu, adik-adik para pemuda itu -- sedang mendamba perkumpulan keluarga yang lengkap. Sementara di tempat lain, seorang ibu tengah membayangkan melihat anaknya membangun keluarga. Sementara di tempat lain, seorang adik membayangkan kakaknya akan selalu melindunginya. Sedangkan para keluarga para pemuda itu tengah merindu sampai sekarat -- berharap waktu terulang dan perang tidak pernah terjadi. Mereka tetap bersama -- tanpa terpisah oleh medan perang.
Comments
Post a Comment