Manusia Lemah
Aku pikir aku dapat melakukan segalanya dengan usahaku sendiri. Tapi ternyata aku salah. Ada banyak hal yang tidak bisa kulakukan. Lebih khususnya lagi, ada banyak hal sebagai perempuan yang tidak bisa kulakukan. Aku pikir, aku adalah tipe perempuan yang mandiri – tipikal orang yang mampu melakukan segala sesuatu sendiri. Aku jelas salah. Sekalipun aku mengharapkan bisa melakukan hal itu. Ternyata, semandiri-mandirinya aku. Aku tetap memiliki batas. Ada (banyak) hal-hal yang tidak bisa kulakukan sendiri
Seperti misalnya, memperbaiki motor. Aku pernah mempelajari seluk-belum motor biar memahami dengan benar apa yang harus kulakukan jika suatu saat nanti ada hal-hal tidak menyenangkan yang terjadi. Namun, mau berusaha mandiri dan kepengen bisa apapun. Aku tetap punya batas.
Seperti misalnya, memperbaiki motor. Aku pernah mempelajari seluk-belum motor biar memahami dengan benar apa yang harus kulakukan jika suatu saat nanti ada hal-hal tidak menyenangkan yang terjadi. Namun, mau berusaha mandiri dan kepengen bisa apapun. Aku tetap punya batas.
Hari ini,
setelah siaran di RRI untuk promo buku, motorku mogok. Lucunya, motor itu tidak
tiba-tiba berhenti (mogok) ketika sedang melaju. Motor itu tiba-tiba saja tidak
bisa dinyalakan setelah diparkirkan begitu saja. Aku mulai berpikir yang
aneh-aneh jika motorku dicelakai orang. Sepertinya aku orang baik-baik yang
tidak terlalu layak untuk didendami (?).
Aku beruntung
disitu ada beberapa teman dan kenalan yang mau membantu bahkan mengantar
pulang. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika motorku mogok dan aku
sendirian. Aku benar-benar ndak bisa
bayangin. Aku harus minta tolong ke siapa. Aku harus gimana. Aku sungguh
benar-benar tidak tahu.
Bicara tentang “menjadi
perempuan mandiri dan independen” rasa-rasanya aku telah gagal. Berkat insiden
motor mogok aku jadi tahu bahwa aku bukan perempuan mandiri, tangguh, dan
independen. Aku tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendiri seperti apa yang
kuinginkan. Aku membutuhkan bantuan orang lain.
Dan, aku pun
menyadari, aku hanyalah seonggok daging
lembek. Manusia lemah yang tidak bertuan dan tidak bernama. Aku tahu, di titik
di mana aku tidak bisa melakukan apapun. Di saat aku menyadari ada hal-hal yang
tidak mungkin bisa aku lakukan sendiri, aku membutuhkan orang lain.
Mungkin aku
bukan sok kuat. Aku gengsi minta tolong. Hm. Manusia Lemah.
Comments
Post a Comment