Jiwa yang Kembali



Sungguh, saya tidak pernah merasa sebahagia ini setelah sekian lama. Akhirnya, saya memulainya juga. Rasanya sudah lama sekali saya tidak merasakan sensasi seperti ini. Sensasi yang berkecipak di dalam hati. Ada air yang terus beriak, menandakan benih-benih kehidupan. Rasanya, sudah lama sekali tidak merasakan hal semacam ini. Seolah-olah dulu mati. Setidaknya hidup tanpa raga. Dan jiwa yang hilang itu mengendap datang, kembali merasuk.


Sukma yang telah jauh pergi itu kembali datang. Meminta untuk merasuki raga yang kosong. Ah, rasanya benar-benar sensasi seperti ini benar-benar aku rindukan semenjak dua tahun yang lalu. Kini, aku menyadari, sekalipun aku pernah benar-benar menginginkan untuk berhenti. Aku tahu, menghentikannya adalah satu kesalahan besar.



Sudah saatnya aku melakukannya lagi. Merasai sensasi yang aku rindukan. Kembali jatuh cinta pada rutinitas. Kembali mencintai tiap tokoh fiksi yang aku ciptakan -- dan berharap mereka benar-benar hidup. Hingga aku bisa bercumbu dengan mereka.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Kode Etik Profesi dalam Bidang Komunikasi