[Teori Komunikasi] Memaknai Tanda-Tanda Melalui Konsep Semiotika



1.      The Message (Pesan)
a.      Semiotics of Language
Studi ini menjelaskan bahwa bahasa telah dipengaruhi oleh semiotika (tanda-tanda) dan keburukan percakapan. Kita harus mengetahui bagaimana suatu struktur bahasa dipengaruhi dan mempengaruhi pesan, khususnya pada pemaknaan. Sebelumnya kita mengetahuii bahwa di dunia ini banyak beragam bahasa. Setiap bahasa tersebut memiliki pemilihan atau penyebutan kata yang berbeda untuk satu hal yang sama. Tanda-tanda yang ada pada bahasa menjadi kunci dari pemaknaan. Walaupun ide umum dari bahasa dan realitas adalah suatu hal yang berbeda. Tetapi bahasa sebagai suatu sistem yang terstruktur tetap dianggap merepresentasikan realitas.
-          Language Forms
Teori ini membahas mengenai pembentukan bahasa baik dari tata bahasa, penyebutan/pemilihan kata, dan intonasi.
-          Beyond Semiotics
Teori ini menyinggung suatu permasalahan di mana bahasa yang sebelumnya telah dibentuk mengalami perkembangan. Perkembangan pada bahasa ini dapat meliputi banyak hal. Misalnya modifikasi kata, susunan kata dalam kalimat yang tidak berstruktur (tapi tetap dapat dimaknai), dan kemunculan kata (bahasa) baru yang dipengaruhi oleh kehadiran bahasa daerah lain dia daerah tertentu.
Ada dua perkembangan penggunaan bahasa yaitu generative grammar dan discourse.

b.      Theories of Nonverbal Coding
Bahasa dan perilaku (tindakan) adalah suatu hal yang penting dan tidak terpisah. Ketika kita berbicara menggunakan suatu bahasa, perilaku kita akan membantu, menambahi, mengurangi, dan merepresentasikan pemaknaan dalam bahasa yang kita ucapkan. Bahasa dan perilaku bekerja bersama dalam tanda-tanda nonverbal.
-          Nonverbal Codes
Littlejohn dan Karen Foss dalam bukunya, Theories of Human Communication menuliskan bahwa “nonverbal codes have semantic, syntatic, and pragmatic dimensions”. Semantik menunjuk pada makna dalam tanda. Sintatik  menunjukkan cara tanda-tanda terorganisir ke dalam sistem dengan tanda-tanda lain. Sedangkan pragmatik berarti efek atau kemunculan perilaku dari tanda-tanda atau kelompok tanda. 
-          Kinesics
Teori membahasa mengenai bahasa tubuh. Bagaimana kemudian linguistik tubuh memberikan tanda-tanda yang memiliki makna kepada orang lain. Misalnya kedipan mata seorang laki-laki kepada perempuan memiliki pemaknaan yang berbeda dari kedipan laki-laki kepada laki-laki lainnya.
Bahasa tubuh merupakan komunikasi nonverbal. Terdapat tiga cara untuk menganalisis bahasa tubuh, yaitu: by origin, by coding, dan by usage.
-          Proxemics
Teori ini merupakan studi tentang bagaimana ruang, jarak, dan tempat menjadi bahasa dalam berkomunikasi.

2.      The Media (Media)
a.      Jean Baudrillard and the Semiotics of Media
Jean berpikir bahwa saat ini pemaknaan tanda-tanda pada objek (khususnya yang relevan) telah terpisah. Artinya tanda yang seharusnya milik objek x, tidak lagi milik objek x. Tanda-tanda yang terpisah dari objek ini maknanya implisit dan tersembunyi. Dalam proses pemaknaan tanda yang telah terpisah dari objeknya ini, media berperan sebagai subjek yang kemudian merepresentasikan tanda-tanda itu ke dalam objek yang tidak nyata.

Contohnya: pakaian minim seorang perempuan pada iklan Axe mungkin bagi sebagian orang tidak bermakna apa-apa. Tetapi ‘tanda’ ini bagi pengamat iklan, merupakan sebuah bentuk eksploitasi perempuan di media.

3.      Culture and Society (Budaya dan Sosial)
a.      Linguistic Relativity
Teori ini menjelaskan tentang relativitas linguistik. Teori menjelaskan bahwa dasar dari pembedaan sintatik ditampilkan dalam kelompok bahasa. Struktur bahasa yang berbeda-beda tersebut sebenarnya terbentuk karena budaya. Cara berpikir dan bertindak akan mempengaruhi bahasa yang akan kita bentuk dan gunakan. Dalam hal ini cara berpikir dan bertindak kita tentu dipengaruhi oleh budaya. Kemudian budaya itu sendiri membantu pembentukan dan memengaruhi bahasa.

Bahasa yang berbeda akibat budaya ini, kemudian memiliki pemaknaan tanda yang berbeda pula. Tanda dalam bahasa pun akan tetap ditampilkan dengan pengaruh budaya setempat.

b.      Elaborated and Restrichted Codes
Asumsi basis dari teori ini adalah ketika kita membangun hubungan dalam suatu kelompok sosial akan mempengaruhi cara kita berbicara. Pada saat yang sama, struktur dari ‘berbicara’ itu membuat sesuatu perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bagaimana kode/tanda dalam kelompok sosial merupakan suatu hal yang rumit dan menjadi pembatas. Maksudnya adalah kode/tanda bahasa yang kita gunakan dalam kelompok sosial hanya diketahui oleh orang-orang dalam kelompok sosial tersebut. Orang di kelompok sosial lainnya memahami bahasa tersebut sebagai sesuatu hal yang rumit. Hal inilah yang kemudian menjadi pembatas dan pembeda antara kelompok yang satu dengan yang lain; yaitu ketika berbicara dalam penggunaan bahasa yang memang terbentuk dari kelompok sosial dan hanya diketahui orang kelompok tersebut.

Pemaknaan tanda-tanda dalam bahasa menunjukkan bagaimana struktur dalam bahasa tersebut memengaruhi percakapan kita dan membentuk asumsi dalam satu grup. Pemaknaan tanda ini, khususnya menjelaskan tentang bagaimana bahasa kemudian membentuk klasifikasi kelas-kelas sosial. Kelas-kelas tersebutlah yang memengaruhi cara kita berbicara dan berasumsi.


Referensi :

Littlejohn, Stephen W. & Karen A. Foss. 2010. Theories of Human Communication Tenth Edition. Waveland: Long Grove.

Comments

Popular posts from this blog

[Teori Komunikasi] Teori dalam Tradisi Sibernetika

Berkunjung ke Rumah Teman

Kelebihan dan Kekurangan Model-Model (Mekanisme) yang Menghubungkan Opini Publik dengan Pembuatan Kebijakan